Follow Us @agnes_bemoe

Friday 3 July 2015

Selamat Ulang Tahun

Jiwa ini bukan milik diri semata. Ada pemilik sesungguhnya yang benar-benar mengasihinya.
(Butir-Butir Hujan, Fidelis R. Situmorang)

Akhirnya, kata-kata penulis di atas itulah yang aku ucapkan berkali-kali untuk meredakan rasa tidak terima atas ketidakadaanmu. Jiwamu yang cantik itu sudah kembali ke pemiliknya. Dia, Si Pemilik Jiwamu, lebih tahu apa yang terbaik buatmu.

Tapi, seandainya, aku boleh berandai-andai, ingin rasanya sejenak menarikmu dari surga tempatmu beristirahat kini. Kini, hari ini, persis di tanggal kelahiranmu.

Lalu kita bikin mie instan sama-sama. Telur-nya satu, sayurnya sedikit, tapi cabenya... segenggam. Hehehe... kamu masih suka yang pedas-pedas, kan?

Atau kita cari cake yang kecil-kecil itu? Kamu tahu, aku paling suka itu. Di setiap kesempatan ke Padang, kamu pasti belikan mini cake buatku.

Eh, tapi, ini kan ultahmu. Harusnya tentang segala sesuatu yang jadi kesenanganmu.

Dan itu dia yang aku tidak bisa lupa: mudah sekali membuatmu senang. Sederhana sekali keinginan dan cita-citamu. Tak pernah aneh-aneh, tak pernah neko-neko. Hal paling kecil pun bisa membuat matamu berbinar dan senyummu mengembang ceria.

Bersamamu, makanan sesederhana mi instan atau karedok bisa jadi istimewa. Oh iya, aku ingat kamu suka sekali dengan karedok. Karedok dan telur dadar. Sekarang aku sudah lebih pandai memelintir telur supaya terdadar dengan cantik. Bukan seperti dulu, asal cemplung, asal matang... hahaha....

Hanya ada satu saat dimana kamu begitu cerewet dengan makanan. Waktu itu kamu minta dibuatkan sayur kangkung. Bukan hanya sekali, hampir tiap hari! Beugh, aku sudah curiga. Dan, Puji Tuhan, aku benar. Kamu lagi ngidam, ngidam kangkung... hihihi.... Biarpun sudah separuh eneg, aku rela. Senang malah! Akhirnya buah hati yang kamu tunggu-tunggu datang juga. Kalau melihat jagoanmu itu sekarang sudah jadi pemuda tampan, aku selalu teringat sayur kangkung... hahaha...!

Kehidupan kita naik turun. Aku senang, kamu hidup dengan sangat layak dan bahagia. Aku lebih senang karena dalam kondisi yang berkecukupan kamu tidak berubah. Tetap orang periang, penyayang, sederhana, dan manis seperti yang kukenal dulu.

Sayang sekali, waktu kita buat bersama di dunia ini sangat sebentar. Kamu pergi duluan. Pergi ke Sang Pemilik Jiwamu.

Di hari ini, hari ulang tahunmu, aku sampaikan doa dan rinduku. Tuhanku, jagalah sepotong jiwa cantik yang sekarang ada di RumahMu.

Mudah-mudahan suatu saat kita bertemu lagi. Kita makan mi instan, dengan cabe segenggam ya....

***

Pembatuan, 4 Juli 2015
@agnes_bemoe

Yenny Mulyani
Bandung, 4 Juli 1972 - Padang, 31 Janjari 2014

2 comments: