Follow Us @agnes_bemoe

Friday 25 October 2013

Wednesday 23 October 2013

COBER OCTOBER: BUY 2 GET 3!

October 23, 2013 2 Comments


Karena ada beberapa teman yang pingin beli "Nino, Si Petualang Cilik" dan "Aubrey" sekaligus, maka saya tergerak untuk sekalian membuat promo COBER OCTOBER untuk 10 (SEPULUH) teman yang berminat.




  • 1 exp. "Nino, Si Petualang Cilik" berharga Rp. 77.000,-
  • 1 exp. "Aubrey dan The Three Musketeers" berharga Rp. 32.000,-
  • Beli sekaligus dua buku di atas, teman-teman mendapatkan GRATIS 1 buku "Pita, Si Pipit Kecil / Pita, The Little Sparrow) senilai Rp. 35.000,-
  • Ongkos kirim via TIKI ditanggung oleh pembeli ya...



Teman-teman yang berminat, hubungi saya di message fb www.facebook.com/agnes.bemoe. Saya tunggu ya...



Info detail tentang buku-buku di atas ada di sini:

Salam,
Pekanbaru, 24 Oktober 2013
Agnes Bemoe
@agnesbemoe

Tuesday 8 October 2013

Aubrey dan The Three Musketeers

October 08, 2013 0 Comments


CINTA PADA BINATANG PELIHARAAN BISA MEMBAWA KEAJAIBAN DALAM HIDUPMU!

Dian super kaget. Ia mendengar desas-desus bahwa Aubrey, teman sebangkunya, sakit AIDS! Astaga! Kalau ketularan, bagaimana?

Tapi, masa sih Aubrey betulan sakit AIDS? Dan, aduh! Dian ditunjuk menjenguk Aubrey.
Tapi, ternyata mereka malah asyik mengobrol tentang anjing. Aubrey pemilik anak anjing imut bernama Imot. Dian memiliki anjing cacat bernama Three-Pot.

Hmm… apakah Imot dan Three-Pot membawa keajaiban untuk Dian dan Aubrey. Kisah keempatnya lucu dan mengharukan!


Seperti seri Pet-0-Love-Gic lainnya, buku ini dilengkapi tips memelihara anjing dan ilustrasi unik pada setiap halamannya.


=====

Sudah baca "Koci, My Frienemy" dan "Gecho, Gecko Macho" tulisan Dian Kristiani kan?

Nah, "Aubrey dan The Three Musketeers" ini adalah buku ketiga dari serial Pet-0-Lov-Gic. Sama seperti Koci dan Gecho, Aubrey juga menceritakan tentang persahabatan. Aubrey, Dian, Imot, dan Three-Pot masing-masing berbeda sekali. Tetapi, persahabatan yang tulus ternyata menyatukan mereka. 








***

Pekanbaru, 8 Oktober 2013
@agnesbemoe

BEHIND THE SCENE [BTS]: SEPERTI TERPERANGKAP DI ROLLER-COASTER RUSAK! (Bagian ke-2)

October 08, 2013 0 Comments
Sambungan dari tulisan ini.

Seperti habis mendapatkan wahyu, aku pun menulis ulang "Aubrey". Nyaris seperti kesetanan. Aku ingat, jari-jariku sampai kaku! (Lagi-lagi: lebay! :D)


Tidak percuma, naskahku akhirnya diterima. Ada revisi sih, tapi sedikit sekali. Syukurlah!




MASIH MAIN ROLLER COASTER, RUPANYA!

Naskh selesai, lanjut dengan ilustrasi. Sambil naskah diilustrasi, aku leyeh-leyeh. Lega rasanya bisa menyelesaikan sesuatu yang aku kira aku tak bisa mengerjakannya.

Lalu, ada berita, ada masalah dengan proses ilustrasi. Perasaanku waktu itu: tenang. Aku pikir, biasa sih, kalau ada masalah di salah satu bagian prosesnya. Aku hanya berharap bisa segera diselesaikan. Terus terang, aku malah kasihan sama mbak editornya, kalau sampai ilustrasi bermasalah sama sekali.

Syukurlah, akhirnya masalah terselesaikan. Fiuh! Ikut lega juga. Berarti tinggal membuat kaver kemudian naik cetak. 

Lalu, datanglah swing terakhir dari permainan roller coaster ini. 

Berdasarkan beberapa pertimbangan point-point tentang HIV/AIDS harus diubah. 

Kali ini aku tidak berhasil untuk tetap tenang. Rasanya seperti di-embrug-i awan cumulus.

Oke deh, kalau diubah, ya diubah. Semalaman aku mengotak-atik naskahnya karena sudah dikejar target terbit. Untunglah, mbak editor membantu dengan menyuplai banyak ide. Pagi-pagi buta, sekiar jam 2 mungkin, naskah kukirim. Sempat down, kalau revisi tidak diterima dan tidak jadi terbit, ya sudah lah... 


Keesokan harinya, dalam kondisi masuk angin berat (maklum, sudah tidak pernah lagi begadang), aku dikabari bahwa revisi diterima. Syukurlah! Tidak sanggup membayangkan bagaimana kalau ternyata masih harus diubah lagi....





HAPPY ENDING

Buku cerita dan novel yang kutulis masih sangat sedikit. Baru 2 kumpulan cerita dan 1 novel anak, yakni "Aubrey" ini. 

Dari yang sedikit itu, proses penulisan novel "Aubrey" inilah yang paling "rruarr biasa"! Mulai dari penulisan awal sampai dengan detik-detik terakhir, sepertinya ada saja halang rintangnya.

Tapi, aku suka banget sama prosesnya ini. Kenapa? 1) Prosesnya cepat. Dari April, Oktober sudah terbit. 2) Ini nih yang paling aku suka. Aku suka sama mbak editornya! Beliau itu sabar dan kreatif sekali. Lalu komunikatif juga. Jadi, aku sebagai penulis merasa dibimbing banget. 

Jadi, seberapapun perutku terasa "mual" karena "roller-coaster" ini, aku tetap senang! Happy Ending untuk cerita proses penulisan novel "Aubrey" ini.

Lalu, novelnya sendiri, happy-ending, tidak? Idih! Baca bukunya dong.... :D


***

Selesai


Pekanbaru, 8 Oktober 2013
@agnesbemoe

Monday 7 October 2013

BEHIND THE SCENE [BTS]: SEPERTI TERPERANGKAP DI ROLLER-COASTER RUSAK!

October 07, 2013 0 Comments
Itulah yang aku rasakan tentang proses penulisan novel anak "Aubrey dan The Three Musketeers"!



IDE AWAL

Padahal, ide ceritanya aku dapatkan dengan relatif mudah lho. 

Pembaca pasti tahu lagu "Aubrey" yang dinyanyikan oleh Bread itu kan? 
Suatu siang, lagu itu seperti terus mengiang-ngiang di telingaku. Maka, seharian aku memutar lagu itu lewat Youtube. 

Sambil mendengarkan lagu ini, entah bagaimana, terbayang seorang tokoh anak perempuan bernama Aubrey. Lalu, entah bagaimana juga, sepertinya ada potongan-potongan cerita yang mendesak di kepalaku, minta ditulis.

Maka, menulislah aku. Jadi, sebuah cerpen anak. Tokohnya Aubrey, penderita sakit AIDS. Dia bersahabat dengan tokoh "aku" yang bernama Dian. Dian berusaha menemani Aubrey dalam sakitnya. Diantaranya, Dian menjadi pemasok cerita buat Aubrey, lalu Aubrey yang menggambar cerita itu. Di akhir cerita, Aubrey meninggal. Sebelum meninggal ia meninggalkan sebuah gambar untuk Dian. 

Suwer, waktu menulisnya, aku sering merasa tercekat-cekat kerongkonganku (hehehe... lebay yah...).

Setelah cerpen jadi, aku merasa lega. Tapi, hanya sebentar. Karena si Aubrey seperti belum mau pergi dari pikiranku!

HAMPIR DI-DO DI KELAS MENULIS



By the way, aku menulis cerpen itu pada November 2012. Biarpun ada desakan untuk menulis lagi, tapi kuabaikan. Aku belum tahu mau ditulis seperti apa. 

Awal tahun 2013 aku diberi tahu oleh Dian Kristiani (penulis cerita anak, penulis cerita gokil, penulis buku psikologi populer) bahwa ibu Ary Nilandari akan mengadakan kelas menulis, salah satunya kelas penulisan novel anak. Dian menyarankan aku untuk ikut.

Merasa punya materi tapi tidak tahu cara mengembangkannya, aku pun mendaftar.

Aku mendaftar untuk 2 kelas, sebenarnya: penulisan novel anak dan penulisan pictorial-book. Sadar tidak terampil dalam multi-tasking, aku sengaja menyelesaikan dulu tugas-tugas pictorial book. Pertimbanganku, setelah itu selesai, aku bisa konsentrasi di novel anak. 

Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih. Selesai dengan pictorial-book, aku menerima kabar bahwa ibuku sakit. Catatan: ibuku tinggal di Maumere, Flores. Karena tidak ada anak dan menantunya yang bisa mengurusi ibu yang sedang kritis, aku memutuskan untuk pulang kampung.

Urusan menulis novel dengan pasrah kutinggalkan. Aku menyampaikan pada bu Ary Nilandari tentang hal ini.

Hampir sebulan aku di Maumere. Ketika kembali, aku melihat teman-teman sekelas sudah jauh sampai bab-bab akhir. Beberapa malah sudah selesai. Oh no! Waktunya sudah mepet. Biarpun aku menulis secepat Lucky Luck menembak pun pasti tidak akan bisa mengejar batas akhir waktu belajar. 

Ternyata, bu Ary Nilandari bersedia membantu. Biarpun waktu belajar sudah habis, beliau bersedia memeriksan dan mengoreksi naskahku. Hore! Semangatku timbul lagi!




DILAMAR
Tidak berapa lama setelah itu, Dian Kristiani menawarkan, kalau-kalau aku mau menawarkan novelku untuk Penerbit Kiddo. Mereka sedang membuat proyek novel anak bertemakan hewan peliharaan. Wow! Pengin, tapi, bisa ga ya... hehehe...

Aku pun mengirimkan bagian pertama dari novelku ke Penerbit Kiddo. Ternyata, diterima! Yeay!

Eh, tapi jangan girang dulu. Diterima dengan sekian banyak catatan. 

Karena proyeknya tentang hewal peliharaan, aku harus memasukkan hewan peliharaan dalam cerita. Kemudian, novel ini nantinya akan dibuat semacam illustrated-novel begitu. Jadi, isinya mesti benar-benar cair dan bisa diilustrasikan.

Untuk yang pertama, aku tidak keberatan. Seperti kata Dian waktu menawarkan ini, aku adalah penggila anjing. Pasti aku punya banyak cerita tentang anjing. Oke, jadi yang pertama, tentang hewan peliharaan, checked!

Yang membuatku pingsan adalah yang kedua: mengubah gaya bercerita!

DISELAMATKAN OLEH KOCI
Begini, biarpun ada kesan aku ini orang yang 'ramai', tapi sejujurnya, I'm not! Banyak yang tidak percaya. Kedengarannya aku hanya mendramatisir suasana, biar gimanaaa gitu... hehehe....

Nah, jadi, sewaktu diminta untuk membuat gaya tulisan yang rada-rada gokil lengkap dengan ilustrasi yang "lebay" aku pingsan.... Itu adalah area tak nyamanku!

Pertama, novel Aubrey sendiri awalnya ingin kutulis dengan gaya bercerita yang "dull", suram, dingin. Itu karena topik yang aku angkat juga "serem", yakni tentang anak pengidap HIV/AIDS. Kedua, menulis dengan gaya-gaya "dingin", "dull", itu sepertinya aku banget. 

Okelah, karena aku sudah setuju, aku berusaha memprogram ulang diriku. 




Aku beli buku-buku serial Wimpy. Tujuanku supaya aku bisa meresapkan "kegilaan"-nya. Berhasil? Tidak! Berulang kali naskahku dikembalikan oleh mbak editor yang baik hati. Beberapa karena aku harus mengurangi porsi tentang penyakit dan memperbanyak porsi tentang hewan. Beberapa lagi karena gaya berceritaku yang masih terlalu kaku. 

Awalnya, aku pe-de berat bisa menyelesaikan novel ini dengan cepat. Faktanya? Aku tewas dengan sukses!  Sampai akhirnya, mbak editor (yang sudah sangat bersabar dengan kelambananku)  menyodorkan sebuah naskah cerita. 

Kubaca naskah itu langsung saat itu juga. Dan, heran, sambil membaca, seolah-olah katup-katup yang menyumbat otakku berloncatan keluar. Mengalirlah gambaran tentang ceritaku sendiri!

Maka, mulailah aku menulis lagi! Heran! Beberapa buku terjemahan tidak mampu menggetarkan otakku. Tapi, satu naskah asli dalam negeri malah langsung membuat kepalaku bergoyang dombret... hehehe...

Naskah apakah yang jadi malaikat penolongku? Tidak lain dan tidak bukan adalah naskah "Koci, My Frienemy" tulisan Dian Kristiani!

***

(bersambung ke sini)

Pekanbaru, 8 Oktober 2013
@agnesbemoe